Rabu, 11 Januari 2017

Ciri-ciri gempa


Ciri-ciri gempa[sunting | sunting sumber]

Gempa ini awalnya tercatat berkekuatan Mw 8,8. Pada bulan Februari 2005, para ilmuwan merevisi perkiraan kekuatannya menjadi 9,0.[13] Meskipun Pacific Tsunami Warning Center menerima revisi tersebut, United States Geological Survey masih bertahan dengan angka 9,1. Sebagian besar penelitian tahun 2006 mencantumkan kekuatan Mw 9.1–9.3. Dr. Hiroo Kanamori dari California Institute of Technology yakin bahwa Mw 9,2 adalah angka yang cocok untuk gempa sebesar ini.[14]
Hiposentrum gempa utamanya kira-kira terletak di Samudra Hindia, 160 km (100 mi) di sebelah utara pulau Simeulue, lepas pantai barat Sumatera Utara, pada kedalaman 30 km (19 mi) di bawah permukaan laut (awalnya dilaporkan 10 km (6.2 mi)). Bagian utaramegathrust Sunda patah sepanjang 1,300 km (810 mi).[11] Gempanya (diikuti tsunami) secara bersamaan mengguncangBangladeshIndiaMalaysiaMyanmarThailandSingapura, dan Maladewa.[15] Patahan splay atau "patahan muncul" sekunder menyebabkan sebagian dasar laut yang panjang dan sempit naik dalam hitungan detik. Peristiwa tersebut segera menambah ketinggian dan kecepatan gelombang, sehingga terjadi kehancuran total di kota LhokngaIndonesia.[16]
Gempa bumi
Samudra Hindia 2004
Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004
Animasi tsunami akibat gempa memperlihatkan
penyebarannya dari retakan sepanjang 1.600 km (990 mi)

Peristiwa
Tanggapan
Lihat pula
Episentrum gempa di sebelah utara Pulau Simeulue.
Indonesia terletak di antara Cincin Api Pasifik yang membentang di sepanjang pulau-pulau timur laut yang dekat dengan New Guinea dan sabuk Alpide yang membentang di sepanjang kawasan selatan dan barat dari SumateraJawaBaliFlores, hinggaTimor.
Gempa-gempa besar seperti gempa Sumatera-Andaman, yang selalu berkaitan dengan sejumlah gempa megathrust di zonasubduksi, memiliki momentum seismik yang mampu mewakili sekian persen momentum gempa global dalam kurun satu abad. Dari seluruh momentum seismik yang dilepaskan semua gempa bumi dalam kurun 100 tahun dari 1906 sampai 2005, seperdelapannya diakibatkan oleh gempa Sumatera-Andaman. Gempa ini, bersama gempa bumi Jumat Agung (Alaska, 1964) dan gempa bumi besar Chili (1960), mewakili hampir separuh total momentum dunia. Gempa bumi San Francisco 1906 yang lebih kecil namun mematikan disertakan dalam diagram di bawah. Mw menandakan kekuatan atau magnitudo gempa dalamskala kekuatan Moment.
Sejak 1900, gempa yang tercatat berkekuatan lebih besar dari gempa Samudra Hindia hanya gempa bumi besar Chili 1960 (9,5) dan gempa bumi Jumat Agung1964 di Prince William Sound (9,2). Dua gempa lain yang tercatat berkekuatan 9,0 atau lebih terjadi di lepas pantai Kamchatka, Rusia, tanggal 4 November 1952 (kekuatan 9.0)[17] dan Tōhoku, Jepang, bulan Maret 2011 (kekuatan 9,0). Masing-masing gempa bumi megathrust ini juga menghasilkan tsunami di Samudra Hindia, namun jumlah korbannya lebih sedikit dikarenakan kepadatan penduduk yang jarang di pesisir daerah bencana, jarak yang jauh dengan pesisir padat penduduk, serta infrastruktur dan sistem peringatan canggih di negara-negara MEDC (negara yang lebih maju ekonominya) seperti Jepang.
Gempa bumi megathrust kuat lainnya terjadi tahun 1868 (PeruLempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan); 1827 (Kolombia, Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan); 1812 (VenezuelaLempeng Karibia dan Lempeng Amerika Selatan); dan 1700 (Amerika Utara barat, Lempeng Juan de Fuca dan Lempeng Amerika Utara). Semuanya diyakini berkekuatan lebih dari 9, namun belum ada pengukuran akurat pada masa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar